Manaffosen Waterfall
Tempat wisata tidak hanya menyuguhkan keindahan panorama riil yang benar-benar ditawarkannya. Peradaban manusia yang melakukan penghargaan terhadap faktor kebendaan ternyata merupakan hal yang lebih menarik (menurut penulis, tentunya).
Air terjunnya mungkin biasa saja. Curahan air dari ketinggian sekitar 500 meter dengan panorama indah di sekelilingnya, tapi lebih dari itu ada beberapa hal yang bisa menjadi catatan yang tidak terlalu penting.
Adakah kebiasaan atau tradisi suatu bangsa menggambarkan sejauh mana peradaban bangsa itu telah melangkah. Adakah justru peradaban di masa lampaulah yang menyebabkan hal itu terjadi. Mungkinkah keduanya bisa menjadi faktor penyebab atau mungkin masih banyak faktor penyebab lain.
Adalah kebiasaan penduduk lokal yang sangat suka mendaki gunung, memancing, jogging di pagi atau sore hari, berolah raga ski. Adalah suatu bangsa yang bahkan untuk liburan ke kebun binatang pun sulit. Disamping karena permasalahan ekonomi, permasalahan lain yang kemudian muncul adalah derasnya arus pembaharuan yang sangat sulit dibendung dan disaring oleh tingkat pengetahuan dan pendidikan masyarakat itu sendiri. Masyarakat suatu bangsa yang lain ini lebih suka liburan dengan berjalan-jalan ke pusat perbelanjaan megah ketimbang berolah raga atau sekedar melepas kepenatan di alam terbuka.
Adalah memang kondisi perekonomian dan sistem pemerintahan yang berbeda di antara kedua Bangsa ini. Bangsa yang satu sudah merdeka sejak dua abad yang lalu, sedangkan bangsa yang satunya lagi baru berusia 63 tahun.
Akankah dalam waktu 150an tahun lagi bangsa yang satu lagi akan bergerak maju seperti bangsa ini. Mungkin saja! Pada saat itu bangsa yang sudah lebih maju akan bagaimana kepesatan perkembangannya?
Haruskah perubahan itu dipercepat!
Kapankah kebangkitan nasional yang digembar-gemborkan itu akan menjadi kenyataan.
Segeralah!
Agar bangsa yang satu lagi pun bisa berlibur dengan cerdas...
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home