Kusut Masai
Adalah tidak gampang untuk menganalisa masalah hingga akar permasalahannya. Terkadang masalah teranalisa hanya sampai pada akar semu yang bukan menjadi pokok permasalahan. Anehnya lagi, terkadang ada pula masalah yang sudah semakin rumitnya hingga terlihat hanya ada serabut akar yang terus menerus, jalin menjalin menyatakan suatu permasalahan dengan sangat gemilang. Akhirnya kusut masai! Tak tahu harus diselesaikan dari mana
Adalah permasalahan bangsa ini yang telah dikusutmasaikan selama puluhan tahun, sempat coba dibendung dipotong beberapa benang, namun benang yang diputuskan hanyalah benang-benang kecil. Pengusut masai benang masih bergelimpangan di mana-mana, alhasil... masih kusut masailah bangsa ini. Hingga sekarang!
Sungguh memprihatinkan!
Kondisi kaum muda yang tidak terlalu peduli dengan nasib dan nilai-nilai bangsanya, bukan salah mereka (mungkin). Sistem yang mereka enyam semenjak terlahir di dunia ini dengan sangat mudah akan membuat mereka terbangun menjadi generasi yang tidak peduli bangsa, tidak peduli akar permasalahan kesulitan bangsa. lebih banyak yang suka mendengarkan dongeng indahnya dunia dari sinetron atau serial televisi impor. Pakaian indah, mobil mewah, kata-kata pergaulan yang kebarat-baratan.
Ah!
Negara yang besar, gemah ripah loh jinawi ini ternyata tak berarti apa-apa di mata dunia. Negara yang pernah sangat ditakuti di awal pembentukannya di bawah panji-panji Soekarno, sekarang hanyalah sebuh negara kecil di Timur jauh.
Arus memang telah berbalik arah... Sungguh memprihatinkan
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home