Memanglah
Memanglah... hanya manusia biasa aku ini...
Lengkap dengan rasa sombong yang begitu besar, meski senantiasa berusaha untuk disangkal
Memanglah.. hanya manusia biasa aku ini...
Lengkap dengan rasa dengki, pembusuk hati!
Memanglah...
Entah sampai kapan selalu dan selalu kesalahan demi kesalahan kuperbuat
Memanglah...
Entah sampai kapan si pemberi nikmat akan senantiasa memberikan nikmat diatas rasa sombong dan dengki yang aku miliki ini
Memanglah!
ENTAH SAMPAI KAPAN!!!!
AKU MARAH!
Pada diri ini!
Mengapa sombong dan dengki tak henti-hentinya menggelayuti
AKU MARAH!
Mengapa tak kunjung Engkau berikan rahmat-Mu padaku untuk membuatku lebih "TIDAK SOMBONG DAN TIDAK DENGKI!"
kemudian aku tersadar...
Aku Hanya MANUSIA BIASA...
Bukan NABI, bukan RASUL...
Aku hanya manusia biasa LENGKAP dengan dengki dan sombong itu!
Dan bila demikian...
Bolehkah aku meminta...
Tolong jadikanlah sombong dan dengki itu sebagai cemeti, bukan anggur yang memabukkan!
Tolong jadikanlah sombong dan dengki ini kendaraan agar bisa bergerak lebih kencang, bisa dipergunakan banyak orang, bisa mempermudah banyak orang..
TOLONG...
Pinta si busuk hati
Malam bersalju,
Stavanger, 23.57
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home