daunlontarku

Friday, July 24, 2009

Si penjudi dan Si peramal

Saat diri tak begitu tahu apa yang secara gamblang harus dikerjakan, membentang ke depan. Gelayutan lembayung hitam pekat memenuhi pikiran, alam bawah sadar. Entah sampai kapan.. mungkin sampai akan terlihatnya titik merah di hadapan, pertanda bahwa akan ada sesuatu yang kelang atau harus dikerjakan.

Orang bilang hidup harus dinikmati, gunakanlah masa santaimu untuk melakukan pengabdian pada dirimu sendiri. Memyenangkan dirimu sendiri, membahagiakan dirimu sendiri. Aspek pemberian kesenangan kepada diri sendiri pun tak habis pada satu tangga, ternyata. Setelah kau cukup menyenangkan dirimu dengan berenang, bermain di bawah sinar matahari, ternyata di kemudian hari kau ingin melakukan yang lebih menyenangkan lagi terhadap dirimu sendiri. Setelah A, B, C, D, dan terus akan naik tingkat hingga akan membuatmu sakit kepala.

Sebuah kutipan bijak berkata, "Engkau tidak akan pernah tahu apa yang akan datang kepadamu". Dan seseorang yang tak kalah bijaknya akan menjawab, " Tapi aku bisa memperkirakan hari depan yang akan ada di depanku".

Dan kemudian, konsekuensi kehidupan yang membentang akan sesuai dengan apa yang dipikirkan dan apa yang dipilih oleh manusia itu sendiri. Si pasrah akan berjudi dengan degala macam kemungkinan yang membentang di hadapannya, kadang beruntung tak jarang pula tidak beruntung. Si peramal pun akan mendapatkan hal yang tidak akan terlalu jauh dari perkiraan ramalannya. Bisa jadi agak sedikit lebih beruntung ataupun sebaliknya.

Penjudi bisa tak bermodal, bisa pula bermodal besar demikian pula halnya dengan peramal. Penjudi tak bermodal, dalam rangkaian panjang hidupnya bisa menjadi sangat kaya bila yang bersangkutan cukup pintar dan cukup beruntung. Penjudi kaya pun bisa tambah kaya, atau menjadi melarat bila tak cukup pintar atau cukup beruntung.

Peramal akan menjalani hidupnya dalam garis yang tak jauh dari batas-batas kenyamanan yang telah diramalkannya. Seorang peramal dengan profesi tukang cendol akan menjadi tukan cendol yang nyaman hingga akhir hayatnya dan seorang peramal dengan profesi eksekutif muda akan berada dalam garis kenyamanannya.


We never knew what things going to, but we can choose what we're going to

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home